SCROLL

SELAMAT DATANG DI Uniek M. Sari's BLOG

Kamis, 10 Maret 2011

SEMINAR SEHARI HASIL SDKI 2007

PENYELENGGARA BALATBANG BKKBN PROPINSI KALSEL
TANGGAL 3 MARET 2011
MODERATOR : Dra. UNIEK M. SARI



Sessi Pertama
Materi  :     Substansi Undang-Undang No. 52 tahun 2009
Penyaji :     Drs. Ahmad Suwandi Kepala Balatbang BKKBN Propinsi Kalimantan Selatan

Program Keluarga Berencana Nasional memiliki perubahan yang sangat penting dipandang dari sisi program kesehatan. Perubahan mendasar dari Undang-Undang No. 10 tahun 1972 dengan Undang-Undang N0. 52 tahun 2009 mengamanatkan untuk meningkatkan kualitas  Sumber Daya Manusia. Hal tersebut difokuskan pada pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk dan penyediaan database kependudukan.
Undang-Undang ini mempertegas tentang pelaksanaan pembangunan kependudukan dan KB, mana yang di kelola oleh BKKBN dan mana yang dikelola oleh DInas Kependudukan. Hal tersebut dipertegas dalam pasal 19 mengenai Perubahan Nama BKKBN dari Koordinasi menjadi Kependudukan.
Tujuan-nya adalah menekan laju pertumbuhan penduduk dengan mengendalikan Total Fertility Rate.


Sessi Kedua
Materi  :     Overview Kependudukan dan Pemanfaatan Hasil Sensus Penduduk 2010
Penyaji :     Dra. Agnes Widiastuti, Kabid Statistik Sosial Propinsi Kalimantan Selatan

Sensus penduduk tahun 2010 pada tahap akhir berjumlah 362.616.000 penduduk. Data Sensus Penduduk dipergunakan untuk keperluan administrasi kependudukan namun masih perlu pemutakhiran sebab belum by name by address melainkan bersifat wilayah. Tujuannya masih terjait dengan MDGs. Dimana indicator yang dituangkan dalam SP 2010 adalah mengenai partisipasi masyarakat secara kasara, murni meliputi bidang pendidikan, kesehatan, kepemilikian atas rumah yang mencerminkan kemajuan penduduk dalam satu wilayah.
Data yang ada di Badan Pusat Statistik bersifat rahasia dan diperuntukan bagi pemerintahan sehingga untuk kepentingan program pembangunan yang dilaksanakan oleh lembaga pemerintahan.

Sessi Ketiga
Materi  :     Overview KB kesehatan dan Pemanfaatan Hasil Riskesdas
Penyaji :     Dr. Achmad Rudiansjah Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan

Kesehatan adalah investasi dalam kegiatan pembangunan yang ditempatkan dalam 8 fokus prioritas. Program KB di Dinas Kesehatan berada dalam salah satu dari 8 fokus  yang perlu disinergiskan. Dalam pelaksanaan ini dilakukan siklus hidup.
Pada tahun 2015 diharapkan dapat memenuhi salah satu tujuan MDGs dengan indicator adalah para ibu pada bidang reproduksi dan fertilitas. Data terakhir IPKM terjadi peningkatan ranking dalam PKM maupoun IPKM daerah. Perbedaan interval dalam pelayanan d I Posyandu masih perlu pembenahan. Ibu hamil Kekurangan Energy Kronis (KEK) menjadi sasaran dalam program KB.

Berdasar Riskesdas 2010 disebutkan sasaran program KB adalah PUS yang berusia 19-20 tahun dengan indikator  sebagai berikut
  1. Peserta KB paling besar adalah pengguna pil dan suntik padahal diharapkan meningkat kualitasnya menjadi MOW atau MOP
  2. Ibu hamil ditolong persalinan secara gratis asalkan di bawa ke sarana kesehatan dan program ini khusus untuk tahun 2011
  3. KMS bagi bayi seharusnya berada di  tangan orangtua atau ibu Balita
  4. Rencana Strategis di bidang Kesehatan dari tingkat daerah dengan memanfaatkan factor pemudah dan factor penguat bekerjasama dengansektor terkait.
Sessi Keempat
Materi  :     Snapshot dan Policy Brief SDK 2007
Penyaji :     Drs. Suryani, MA Ketua Pusat Penelitian Kependudukan Propinsi Kalimantan Selatan

Yang berkepentingan terhadap hasil SDKI adalah pihak pendukung dana seperti UNFPA, MEASURE DHS, USAID dan UNICEF. Tahun 2014 akan dilaksanakan lagi SDKI ke 7. Di Kalsel telah dilakukan survey terhadap 550 wanita kawin sebagai responden. Jumlah responden di dasar atas angka tertimbang dari para pendukung dana. Pendidikan mempengaruhi kesertaan ber-KB sedangkan kekayaan tidak berpengaruh terhadap kesertaan ber-KB.
Pengetahuan persebaran penyakit HIV/Aids dari ibu terhadap anak bagi para wanita sagat rendah. Perlu penggalakan sosialsasi terhadap HIV/Aids maka focus sosialisasi ada pada wanita ekonomi lemah.
Gender adalah partisipasi wanita dalam pengambilan keputusan tentang pemeriksaan kesehatan.

Sessi Keempat : TANYA JAWAB
1.       Pertanyaan : 
             a.      Munir dari BKKBN Propinsi Kalsel
1)   Dikatakan sebelumnya bahwa SDKI sudah dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali dan        direncanakan tahun 2014 adalah SDKI ke 7. Sepengetahuan saya, yang pertama danamnya bukan SDKI melainkan Survaey Prevalensi Kependudukan Indonesia yang khusus mengenaip penggunaan alat kontrasepsi dan mecakup CPR.
2)     Dengan melihat pada perkembangan di Kalsel yakni tahun 1990 TFR sebesar 2,7, 1994 TFR di Kalsel 2,3 dan kemudian dianugerahi predikat Penduduk Tumbuh Seimbang namun sejak tahun 1997 sampai dengan SDKI 2007 TFR di Kalsel baik secara perlahan namun pasti paddahal ada daya ungkit yang mendukung penurunan TFR berupa bantuan bagi keluarga tidak mampu. Namun karena factor sosiologis daya ungkit ini tidak berfungsi
3)    Dalam paparan disebutkan sebesar 53% responden addalah wanita yang ingin anak lagi sedangkan 47% sisanya tidak ingin anak lagi. Pada kelompok umur berapakah angka yang terbesar dari tidak ingin anak lagi ini ?
             b.      Soetimah JS dari Pusat Penelitian Ilmu Sosial Unlam

1)   Dari judul seminar yaitu program manager ada pertanyaan mendasar sebenarnya kegiatan seminar ini bertujuan untuk apa dan apakah ada jejaring yang akan dibentuk sebagai tindak lanjut dari seminar ?
2) Untuk Bapak-Ibu para penyaji, issue apa sebenarnya yang menarik untuk diamati dari sisi kependudukan di tiap-tiap kegiatan masing-masing narasumber. Hasil dari issue-issue tersebut apakah mau dibuat sebagai issue bersama guna membentuk sebuah jejaring ?
3)   Saya merasa sepertinya program Kependudukan dan KB ini mau kembali ke masa dulu, masa jaya-jayanya.
            c.       Maswanti Helda dari BKKBN Propinsi Kalsel
1)   Dari hasil SP 2010 terlihat bahwa di Kalimantan Selatan jumlah perempuan lebih banyak daripada jumlah laki-laki dan berpotensi terhadap ledakan penduduk. Kita patut mengucapkan terima kasih kepada BPS sebab telah memberikan data yang harus menjadi perhatian kita semua sehingga tercipta keterpaduan dalam menanggulangi pendewasaan usia perkawinan sebagai salah satu upaya menekan laju pertumbuhan penduduk di Kalimantan Selatan
2)     Ibu Hamil Kekurangan Energy Kronis merupakan salah satu sasaran Jaminan Persalinan yakni program yang diperuntukkan bagi ibu hamil dengan cara bekerjasama antara kesehatan dengan Badan Kependudukan dan KB Nasional
            d.      Musdhalifah dari Fakultas Ekonomi Unlam
  • Adakah pointer pertanyaan tentang status wanita yang menjadi responden itu sebagai isteri ke berapa  saat dilakukan wawancara. Ini terkait dengan akses dalam pelayanan kesehatan sebab kurangnnya peran wanita dalam memngambil keputusan di bidang kesehatan besar kemungkinan terkait dengan status perkawinannya sebagai isteri ke-berapa.
            e.      Eka Rabiah dari Pusat Penelitiann Kependudukan Unlam
1)      SDKI sepertinya sangat kadaluarsa sebab data yang disajikan adalah data tahun 2007 artinya data ini hanya menjadi sebuah cerita tentang pembangunan yang dijalankan pemerintah di masa yang lalu dan tidak perlu diungkap lagi di masa sekarang
2)    SP 2010 dapat dilihat adanya penduduk usia di atas 65 tahun. Kelompok umur ini mempengaruhi  angka ketergantungan. Di masa mendatang, kelompok usia di atas 65 tahun harus dapat diberdayakan agar tidak mempengaruhi angka ketergantungan, oleh karenany perlu ada analisa mendalam mengenai pengelolaan kelompok usia 65tahun ini tetap bisa produktif.
3)      Pyramida penduduk menunjukkan bahwa LPP di Kalsel masih besar dan ini disebabkan adanya perpindahan penduduk masuk yang berpengaruhi terhadap kualitas penduduk setempat terutama dalam persaingan untuk mendapatkan pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan
4)      Agak susah mendapatkan tenaga kesehatan bagi ibu hamil. Bagaimana cara pelayanan persalinan gratis bagi BUMIL terutama yang KEK ?
2.       Jawaban :
            a.       Drs. Suryani, MA.
1)      Pak Munir, memang SPKI bukan SDKI namun ini hanyalah nama dari sebuah kegiatan dengan inti kegiatan yang sama yaitu menggali data dengan responden wanita yang sudah menikah. Untuk kelompok usia yang tidak ingin anak lagi dapat dilihat di buku hasil SDKI tahun 2007 yang ada di BKKBN Propinsi Kalsel.
2)      Ibu Soetimah, kegiatan ini bisa dijadikan dasar dari Action Research dengan analisa yang berdasarkan SDKI 2007 sebagai tindak lanjut dari seminar.
3)      Eka, seperti telah diungkapkan data ini memang kadaluarsa tetapi masih banyak manfaat sesuai dengan peruntukkannya sesuai dengan variable yang ada.
            b.      Dr. Ahmad Rudiansjah
1)    Ibu Soetimah, issue mendasar yang ada di DInas Kesehatan adalah seperti yang tertuang di dalam 8 fokus bidang kesehatan salah satunya adalah mengenai Ibu dan anak juga kesertaan ber-KB sebab angka pengguna KB di Kalsel sudah tinggi dan hanya perlu meningkatkan kualitasnya saja. Ini juga untuk memperkecil unmet need dan memperbesar kontrasepsi modern
2)  Diharapkan penerimaan tenaga mendis terutama bidan sekitar 70% dari kebutuhan dengan mem-formasikan tenaga PTT di daerah agar aksebilitas pelayanan kesehatan bisa meningkat. Namun seringkali atas nama kewenangan daerah maka bidan tersebut dipindahkan.
3)  Jampersal merupakan kegiatan per-paket dengan syarat dari awal hingga akhir kehamilan memeriksakan diri ke tenaga kesehatan.
            c.       Agnes Widiastuti
1)  Issue utama dari Badan Pusat Statistik sebagai lembaga penyedia data dan masih perlu pengolahan data untuk memunculkan issue-issue yang sesuai dengan kondisi di lapangan
2)  Semua stakeholder agar dapat bekerjasama dalam menanggulangi tinggi-nya TFR dengan bersandar pada data hasil SP 2010.
            d.      Drs. Ahmad Suwandi
1)  Seminar ini bertujuan untuk membuat komitmen bersama dalam pelaksanaan pembangunan Kependudukan dan KB di Propinsi Kalsel. Hal ini juga untuk memenuhi keinginan dalam meng-kaji hasl SDKI yang dipergunakan sebagai data pembanding dalam pengkajian masalah kependudukan dan KB.
2)   Hal ini juga sejalan dengan kegiatan pusat yang baru saja mengadakan kerjasama dan melantik Koalisi Kependudukan yang beranggotakan para peneliti dan perguruan tinggi.



KESIMPULAN SEMINAR :
  1. Bahwa seminar ini diarahkan sebagai action research bagi para peneliti di bidang kependudukan  dengan sumber data kajian SDKI 2007 dan sejalan dengan pembentukan koalisi kependudukan yang beranggotakan para akademisi dari perguruan tinggi diharapkan akan dibentuk Koalisai Kependudukan di propinsi Kalimantan Selatan.
  2. SP merupakan proyeksi penduduk setiap 10 tahunnya dan data SP dipergunakan untuk administrasi kependudukan walaupun masih perlu pemutakhiran data
  3. Perlu sinergititas dalam pelaksanaan kesehatan dan Keluarga Berencana terutama di tingkat lapangan 
  4.  Perlu penggalaksan sosialisasi terhadap penderita HIV/Aids dengan focus sosialisasi ada pada wanita di kalangan ekonomilemah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Email

Entri yang Diunggulkan

MENILIK KELEMBAGAAN (Pengamatan dari 3 bagian)

S aya sudah pernah menulis mengenai kelembagaan BKKBN dalam artikel di  https://uniek-m-sari.blogspot.com/2015/02/uu-no-23-tahun-2014-dan-kk...