SCROLL

SELAMAT DATANG DI Uniek M. Sari's BLOG

Sabtu, 19 Maret 2011

Kesehatan Reproduksi Remaja



PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.

TUMBUH KEMBANG REMAJA.
Masa remaja dibedakan dalam :
  1. Masa remaja awal, 10 – 13 tahun.
  2. Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun.
  3. Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun.
Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :
  1. Mulai menstruasi.
  2. Payudara dan pantat membesar.
  3. Indung telur membesar.
  4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
  5. Vagina mengeluarkan cairan.
  6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
  7. Tubuh bertambah tinggi.
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :
  1. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap.
  2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
  3. Tumbuh kumis.
  4. Mengalami mimpi basah.
  5. Tumbuh jakun.
  6. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
  7. Penis dan buah zakar membesar.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
  1. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
  2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
  3. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
  4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan barunya. Hal yang kerap terjadi adalah SALAH PERGAULAN, penggunaan NAPZA, obortus akibat kehamilan yg tidak diinginkan dan Putus Sekolah.

Oleh karena itu, sudah selayaknya remaja diberi informasi mengenai kesehatan reproduksi agar tidak terjadi penyalahgunaan sehingga kelak remaja dapat menjadi generasi penerus yang berkualitas
Berikut hal-hal yang harus diketahui remaja dalam hubungannya dengan Kesehatan Reproduksi Remaja
 
MENSTRUASI ATAU HAID.

Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia 50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :
  1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang.
  2. Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
  3. Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil pembuahan.
  4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30 – 80 ml. Selama masa haid, yang perlu diperhatikan adalah kebersihan daerah kewanitaan dengan mengganti pembalut sesering mungkin.

MIMPI BASAH, BAGAIMANA BISA TERJADI ?

Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi adalah memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani.

KEHAMILAN.

Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam berhubungan seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
  1. Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur.
  2. Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam rahim dan selanjutnya ke saluran telur.
  3. Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi.
Tanda-tanda kehamilan :
  1. Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness) atau sepanjang hari.
  2. Mengantuk, lemas, letih dan lesu.
  3. Amenorhea (tidak mengalami haid).
  4. Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu (nyidam).
  5. Dibuktikan melalui tes laboratorium yaitu HCG Test dan USG.
  6. Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar Aerola Mammae (sekitar puting) membesar.

Kesehatan Reproduksi Remaja




PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.

TUMBUH KEMBANG REMAJA.
Masa remaja dibedakan dalam :
  1. Masa remaja awal, 10 – 13 tahun.
  2. Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun.
  3. Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun.
Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :
  1. Mulai menstruasi.
  2. Payudara dan pantat membesar.
  3. Indung telur membesar.
  4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
  5. Vagina mengeluarkan cairan.
  6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
  7. Tubuh bertambah tinggi.
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :
  1. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap.
  2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
  3. Tumbuh kumis.
  4. Mengalami mimpi basah.
  5. Tumbuh jakun.
  6. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
  7. Penis dan buah zakar membesar.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
  1. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
  2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
  3. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
  4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan barunya. Hal yang kerap terjadi adalah SALAH PERGAULAN, penggunaan NAPZA, obortus akibat kehamilan yang tidak diinginkan dan Putus Sekolah.

Oleh karena itu, sudah selayaknya remaja diberi informasi mengenai kesehatan reproduksi agar tidak terjadi penyalahgunaan sehingga kelak remaja dapat menjadi generasi penerus yang berkualitas
Berikut hal-hal yang harus diketahui remaja dalam hubungannya dengan Kesehatan Reproduksi Remaja
 
MENSTRUASI ATAU HAID.

Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia 50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :
  1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang.
  2. Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
  3. Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil pembuahan.
  4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30 – 80 ml. Selama masa haid, yang perlu diperhatikan adalah kebersihan daerah kewanitaan dengan mengganti pembalut sesering mungkin.

MIMPI BASAH, BAGAIMANA BISA TERJADI ?

Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi adalah memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani. Dampak buruk prilaku ini adalah secara psikologi menyebabkan terjadinya ketergantungan sedangkan secara fisik menyebabkan pertumbuhan kesuburan yang tidak normal.

KEHAMILAN.

Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam berhubungan seksual, Dengan adanyahubungan seksual ini maka sangat mungkin  terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) pada perempuan yang sudah menstruasi dengan sel sperma pada laki-laki yang sudah remaja. Proses kehamilan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
  1. Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur.
  2. Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam rahim dan selanjutnya ke saluran telur.
  3. Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi.
Tanda-tanda kehamilan :
  1. Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness) atau sepanjang hari.
  2. Mengantuk, lemas, letih dan lesu.
  3. Amenorhea (tidak mengalami haid).
  4. Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu (nyidam).
  5. Dibuktikan melalui tes laboratorium yaitu HCG Test dan USG.
  6. Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar Aerola Mammae (sekitar puting) membesar.

Jumat, 18 Maret 2011

POSITIF DAN NEGATIF ALAT KONTRASEPSI



Kontrasepsi memang bukan barang aneh. Hampir semua pasangan suami-istri memerlukan perencanaan kehamilan dan sekaligus membatasi jumlah anak. Karena itu, kontrasepsi dibutuhkan.  Alasan penggunaan kontrasepsi bisa macam-macam, dari menunda kehamilan, menjarangkan jarak kehamilan, sampai menyetop kehamilan. Untuk mengetahui nilai positif dan negative dari sebuah kontrasepsi maka harus diketahui sifat masing-masing kontrasepsi.
Seperti kita tahu, ada begitu banyak alat kontrasepsi. Secara garis besar, kontrasepsi itu dibagi dalam tiga bagian besar. Yaitu kontrasepsi mekanik, hormonal, dan kontrasepsi mantap.

KONTRASEPSI MEKANIK
Dinamakan mekanik karena sifatnya sebagai pelindung. Maksudnya, kontrasepsi ini mencegah bertemunya sperma dan sel telur dalam rahim. Nah, ada beberapa kontrasepsi yang termasuk dalam golongan mekanik ini, yaitu kondom dan diafragma.
Kondom
Dulu kondom terbuat dari kulit atau usus binatang. Setiap akan digunakan direndam dulu. Kemudian terbuat dari linen. Kini kondom terbuat dari bahan karet yang tipis dan elastis. Bentuknya seperti kantong.  Fungsi kondom sebenarnya untuk menampung sperma sehingga tidak masuk ke dalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90 persen. Terlebih jika dipakai bersama dengan spermisida (pembunuh sperma). “Rata-rata, dari 100 pasangan dalam setahun, sekitar 4 wanita yang hamil,” ujar dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG, dari RSUPN Cipto Mangunkusumo.. Kondom harganya murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter, tidak perlu pengawasan dan juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin. Tapi tidak selalu cocok terutama jika pemakai alergi terhadap bahan karet. Dan mungkin saja terjadi kebocoran, karena bahannya yang sangat tipis.
Diafragma
Kontrasepsi wanita yang mirip kondom. Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam vagina, semacam sekat yang dapat mencegah masuknya sperma ke dalam rahim. Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah itu bisa dilepas lagi atau tetap pada tempatnya. Karena bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini tidak mungkin bocor.
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Alat Kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD lebih dikenal dengan nama spiral. Berbentuk alat kecil dan banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk huruf S (Lippes Loop). Ada pula yang terbuat dari logam tembaga berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven) dan mirip huruf T (Copper T). Selain itu, ada berbentuk sepatu kuda (Multiload).  “Yang paling terkenal *Copper T* dan *Multiload*. Kontrasepsi tersebut jadi pilihan karena kenyamanannya. Modifikasi terbaru *Copper T*, yaitu *Nova T*memiliki keunggulan lebih lembut,” jelas dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG.

Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi.
Sebagai pemakai, Anda bisa memeriksa sendiri keberadaan alat tersebut. Caranya dengan meraba benang alat kontrasepsi tersebut di mulut rahim. Seandainya Anda sudah melakukan pemasangan kontrasepsi ini, jangan lupa melakukan pemeriksaan ulang. Apakah itu 2 minggu sekali, 1-2 bulan sekali, atau setiap enam bulan sampai satu tahun setelah pemasangan. Pemakaian kontrasepsi tanpa bahan aktif Copper dapat terus berlangsung sampai menjelang menopause. Sedangkan kontrasepsi dengan bahan aktif Copper, 3-4tahun harus diganti.
Yang perlu diingat kontrasepsi ini bukanlah alat yang sempurna. Masih ada kekurangannya. Misalnya, kehamilan bisa tetap terjadi, perdarahan, atau infeksi. Mungkin akibat benang dari alat tersebut dapat merangsang mulut rahim sehingga menimbulkan perlukaan dan menganggu dalam hubungan seksual. Pemakaian AKDR juga membuat kita lebih mudah keputihan. Karena itu sebaiknya kontrasepsi ini tidak digunakan jika terdapat infeksi genetalia atau perdarahan yang tidak jelas.
Keuntungannya, alat ini bisa dipakai untuk jangka panjang. Bahkan sama sekali tidak menganggu produksi ASI, jika ibu sedang menyusui. “Efektifitas pemakaian kontrasepsi dalam rahim ini, dari seribu pasangan, sekitar 5 wanita dalam setahun akan hamil,” ujar Andon.
Spermisida
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak dikombinasi dengan alat lain, seperti kondom atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam setahun, ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering salah dalam pemakaiannya, bisa terjadi sampai 30 kehamilan,” jelas Andon. Diakuinya, banyak wanita merasa tak nyaman menggunakan spermasida. “Keluhannya, tidak enak dan timbul alergi,” ujar Andon kemudian. Selain itu, pemakaiannya agak merepotkan menjelang hubungan senggama. Pasangan pun sulit mencapai kepuasan.

KONTRASEPSI HORMONAL
Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk. Pada prinsipnya, mekanisme kerja hormon progesteron adalah mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur, mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, membuat lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi, saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat bertemunya sperma dan sel telur.

Pil atau Tablet

Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan meminimalkan keluhan. Sebagian besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini tanpa kesulitan. Di Indonesia, jenis ini menduduki jumlah kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi antara hormon progesteron dan estrogen.
Cara menggunakannya, diminum setiap hari secara teratur. Ada dua cara meminumnya yaitu sistem 28 dan sistem 22/21. Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil terus-menerus, kemudian dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapat kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat dengan pola pengaturan haid (sekuensial).  Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan estrogenik atau progesterogenik, melalui penilaian pola menstruasi. Wanita yang menstruasi kurang dari 4 hari memerlukan pil KB dengan efek estrogen tinggi. Sedangkan wanita dengan haid lebih dari 6 hari memerlukan pil dengan efek estrogen rendah. Sifat khas kontrasepsi hormonal yang berkomponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang, berat badan bertambah, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat menstruasi, Sedangkan yang berkomponen progesterone menyebabkan payudara tegang, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering.
Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium. Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon estrogen dapat mengganggu produksi ASI. Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido, sekaligus untuk pengobatan penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid.  Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi, ada sekitar 7 wanita yang hamil dari 1.000 pasangan dalam setahun.
Suntikan
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan *(Depoprovera)*, setiap 10 minggu *(Norigest)*, dan setiap bulan *(Cyclofem)*. Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.  Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat. Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.
Susuk
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Kini sedang diuji coba susuk satu kapsul*implanon)*. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau Levonorgestrel.Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun *(Norplant)* dan 3 tahun *(Implanon)*. Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun. Efek sampingnya berupa gangguan menstruasi, haid tidak teratur, bercak atau tidak haid sama sekali. Kecuali itu bisa menyebabkan kegemukan, ketegangan payudara, dan liang senggama terasa kering. Kendala lainnya dalam pencabutan susuk yaitu sulit dikeluarkan karena mungkin waktu pemasangannya terlalu dalam. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi.

KONTRASEPSI MANTAP

Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan jumlah anak yang dimiliki. Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita). Tindakan dilakukan pada saluran bibit pada pria dan saluran telur pada wanita, sehingga pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi.

ALAT KONTRASEPSI BAGI PUS BARU 
Jika Anda baru menikah dan belum berencana punya anak, gunakanlah metoda sederhana untuk menunda kehamilan. Apa saja itu?

Kondom
Sperma yang keluar akan ditampung oleh kondom, sehingga tidak masuk ke dalam rahim. Kegagalan mungkin saja terjadi. Biasanya karena kondom robek dan bocor.
Pantang Berkala
Untuk menghindari kehamilan, lakukan hubungan intim hanya saat istri dalam masa tidak subur. Ini bisa dilakukan pada pasangan yang istrinya mempunyai siklus haid teratur. Kerjasama dan pengertian suami sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Senggama Terputus
Cara ini mungkin bisa menghindari kehamilan. Konsepnya, mengeluarkan alat kelamin menjelang terjadinya ejakulasi. Cuma, cara ini memang agak mengganggu kepuasan kedua belah pihak. Tingkat kegagalannya cukup tinggi, 30-35 persen. “Ini lebih disebabkan suami tidak bisa mengontrol, sehingga sperma tetap saja tertumpah di mulut rahim dan tetap bisa masuk vagina.” ujar Andon.

Alat kontrasepsi akan tidak cocok dipergunakan apabila :
  1. Berat Tubuh Tidak Stabil yaitu seandainya ada perubahan dari berat normal menjadi lebih kurus atau lebih gemuk maka kemungkinan kontrasepsi yang digunakan tidak cocok.
  2. Timbul Rasa Nyeri di bagian kepala, nyeri otot, kram perut. 
  3. Perubahan Emosi seperti munculnya rasa gelisah, depresi, dan sebagainya.
  4. Pola Haid Terganggu seperti darah keluar menjadi banyak sekali, sedikit, atau tidak ada sama sekali.
  5. Timbul Keputihan dalam jumlahnya banyak dan mengandung bau

Kamis, 10 Maret 2011

SEMINAR SEHARI HASIL SDKI 2007

PENYELENGGARA BALATBANG BKKBN PROPINSI KALSEL
TANGGAL 3 MARET 2011
MODERATOR : Dra. UNIEK M. SARI



Sessi Pertama
Materi  :     Substansi Undang-Undang No. 52 tahun 2009
Penyaji :     Drs. Ahmad Suwandi Kepala Balatbang BKKBN Propinsi Kalimantan Selatan

Program Keluarga Berencana Nasional memiliki perubahan yang sangat penting dipandang dari sisi program kesehatan. Perubahan mendasar dari Undang-Undang No. 10 tahun 1972 dengan Undang-Undang N0. 52 tahun 2009 mengamanatkan untuk meningkatkan kualitas  Sumber Daya Manusia. Hal tersebut difokuskan pada pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk dan penyediaan database kependudukan.
Undang-Undang ini mempertegas tentang pelaksanaan pembangunan kependudukan dan KB, mana yang di kelola oleh BKKBN dan mana yang dikelola oleh DInas Kependudukan. Hal tersebut dipertegas dalam pasal 19 mengenai Perubahan Nama BKKBN dari Koordinasi menjadi Kependudukan.
Tujuan-nya adalah menekan laju pertumbuhan penduduk dengan mengendalikan Total Fertility Rate.


Sessi Kedua
Materi  :     Overview Kependudukan dan Pemanfaatan Hasil Sensus Penduduk 2010
Penyaji :     Dra. Agnes Widiastuti, Kabid Statistik Sosial Propinsi Kalimantan Selatan

Sensus penduduk tahun 2010 pada tahap akhir berjumlah 362.616.000 penduduk. Data Sensus Penduduk dipergunakan untuk keperluan administrasi kependudukan namun masih perlu pemutakhiran sebab belum by name by address melainkan bersifat wilayah. Tujuannya masih terjait dengan MDGs. Dimana indicator yang dituangkan dalam SP 2010 adalah mengenai partisipasi masyarakat secara kasara, murni meliputi bidang pendidikan, kesehatan, kepemilikian atas rumah yang mencerminkan kemajuan penduduk dalam satu wilayah.
Data yang ada di Badan Pusat Statistik bersifat rahasia dan diperuntukan bagi pemerintahan sehingga untuk kepentingan program pembangunan yang dilaksanakan oleh lembaga pemerintahan.

Sessi Ketiga
Materi  :     Overview KB kesehatan dan Pemanfaatan Hasil Riskesdas
Penyaji :     Dr. Achmad Rudiansjah Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan

Kesehatan adalah investasi dalam kegiatan pembangunan yang ditempatkan dalam 8 fokus prioritas. Program KB di Dinas Kesehatan berada dalam salah satu dari 8 fokus  yang perlu disinergiskan. Dalam pelaksanaan ini dilakukan siklus hidup.
Pada tahun 2015 diharapkan dapat memenuhi salah satu tujuan MDGs dengan indicator adalah para ibu pada bidang reproduksi dan fertilitas. Data terakhir IPKM terjadi peningkatan ranking dalam PKM maupoun IPKM daerah. Perbedaan interval dalam pelayanan d I Posyandu masih perlu pembenahan. Ibu hamil Kekurangan Energy Kronis (KEK) menjadi sasaran dalam program KB.

Berdasar Riskesdas 2010 disebutkan sasaran program KB adalah PUS yang berusia 19-20 tahun dengan indikator  sebagai berikut
  1. Peserta KB paling besar adalah pengguna pil dan suntik padahal diharapkan meningkat kualitasnya menjadi MOW atau MOP
  2. Ibu hamil ditolong persalinan secara gratis asalkan di bawa ke sarana kesehatan dan program ini khusus untuk tahun 2011
  3. KMS bagi bayi seharusnya berada di  tangan orangtua atau ibu Balita
  4. Rencana Strategis di bidang Kesehatan dari tingkat daerah dengan memanfaatkan factor pemudah dan factor penguat bekerjasama dengansektor terkait.
Sessi Keempat
Materi  :     Snapshot dan Policy Brief SDK 2007
Penyaji :     Drs. Suryani, MA Ketua Pusat Penelitian Kependudukan Propinsi Kalimantan Selatan

Yang berkepentingan terhadap hasil SDKI adalah pihak pendukung dana seperti UNFPA, MEASURE DHS, USAID dan UNICEF. Tahun 2014 akan dilaksanakan lagi SDKI ke 7. Di Kalsel telah dilakukan survey terhadap 550 wanita kawin sebagai responden. Jumlah responden di dasar atas angka tertimbang dari para pendukung dana. Pendidikan mempengaruhi kesertaan ber-KB sedangkan kekayaan tidak berpengaruh terhadap kesertaan ber-KB.
Pengetahuan persebaran penyakit HIV/Aids dari ibu terhadap anak bagi para wanita sagat rendah. Perlu penggalakan sosialsasi terhadap HIV/Aids maka focus sosialisasi ada pada wanita ekonomi lemah.
Gender adalah partisipasi wanita dalam pengambilan keputusan tentang pemeriksaan kesehatan.

Sessi Keempat : TANYA JAWAB
1.       Pertanyaan : 
             a.      Munir dari BKKBN Propinsi Kalsel
1)   Dikatakan sebelumnya bahwa SDKI sudah dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali dan        direncanakan tahun 2014 adalah SDKI ke 7. Sepengetahuan saya, yang pertama danamnya bukan SDKI melainkan Survaey Prevalensi Kependudukan Indonesia yang khusus mengenaip penggunaan alat kontrasepsi dan mecakup CPR.
2)     Dengan melihat pada perkembangan di Kalsel yakni tahun 1990 TFR sebesar 2,7, 1994 TFR di Kalsel 2,3 dan kemudian dianugerahi predikat Penduduk Tumbuh Seimbang namun sejak tahun 1997 sampai dengan SDKI 2007 TFR di Kalsel baik secara perlahan namun pasti paddahal ada daya ungkit yang mendukung penurunan TFR berupa bantuan bagi keluarga tidak mampu. Namun karena factor sosiologis daya ungkit ini tidak berfungsi
3)    Dalam paparan disebutkan sebesar 53% responden addalah wanita yang ingin anak lagi sedangkan 47% sisanya tidak ingin anak lagi. Pada kelompok umur berapakah angka yang terbesar dari tidak ingin anak lagi ini ?
             b.      Soetimah JS dari Pusat Penelitian Ilmu Sosial Unlam

1)   Dari judul seminar yaitu program manager ada pertanyaan mendasar sebenarnya kegiatan seminar ini bertujuan untuk apa dan apakah ada jejaring yang akan dibentuk sebagai tindak lanjut dari seminar ?
2) Untuk Bapak-Ibu para penyaji, issue apa sebenarnya yang menarik untuk diamati dari sisi kependudukan di tiap-tiap kegiatan masing-masing narasumber. Hasil dari issue-issue tersebut apakah mau dibuat sebagai issue bersama guna membentuk sebuah jejaring ?
3)   Saya merasa sepertinya program Kependudukan dan KB ini mau kembali ke masa dulu, masa jaya-jayanya.
            c.       Maswanti Helda dari BKKBN Propinsi Kalsel
1)   Dari hasil SP 2010 terlihat bahwa di Kalimantan Selatan jumlah perempuan lebih banyak daripada jumlah laki-laki dan berpotensi terhadap ledakan penduduk. Kita patut mengucapkan terima kasih kepada BPS sebab telah memberikan data yang harus menjadi perhatian kita semua sehingga tercipta keterpaduan dalam menanggulangi pendewasaan usia perkawinan sebagai salah satu upaya menekan laju pertumbuhan penduduk di Kalimantan Selatan
2)     Ibu Hamil Kekurangan Energy Kronis merupakan salah satu sasaran Jaminan Persalinan yakni program yang diperuntukkan bagi ibu hamil dengan cara bekerjasama antara kesehatan dengan Badan Kependudukan dan KB Nasional
            d.      Musdhalifah dari Fakultas Ekonomi Unlam
  • Adakah pointer pertanyaan tentang status wanita yang menjadi responden itu sebagai isteri ke berapa  saat dilakukan wawancara. Ini terkait dengan akses dalam pelayanan kesehatan sebab kurangnnya peran wanita dalam memngambil keputusan di bidang kesehatan besar kemungkinan terkait dengan status perkawinannya sebagai isteri ke-berapa.
            e.      Eka Rabiah dari Pusat Penelitiann Kependudukan Unlam
1)      SDKI sepertinya sangat kadaluarsa sebab data yang disajikan adalah data tahun 2007 artinya data ini hanya menjadi sebuah cerita tentang pembangunan yang dijalankan pemerintah di masa yang lalu dan tidak perlu diungkap lagi di masa sekarang
2)    SP 2010 dapat dilihat adanya penduduk usia di atas 65 tahun. Kelompok umur ini mempengaruhi  angka ketergantungan. Di masa mendatang, kelompok usia di atas 65 tahun harus dapat diberdayakan agar tidak mempengaruhi angka ketergantungan, oleh karenany perlu ada analisa mendalam mengenai pengelolaan kelompok usia 65tahun ini tetap bisa produktif.
3)      Pyramida penduduk menunjukkan bahwa LPP di Kalsel masih besar dan ini disebabkan adanya perpindahan penduduk masuk yang berpengaruhi terhadap kualitas penduduk setempat terutama dalam persaingan untuk mendapatkan pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan
4)      Agak susah mendapatkan tenaga kesehatan bagi ibu hamil. Bagaimana cara pelayanan persalinan gratis bagi BUMIL terutama yang KEK ?
2.       Jawaban :
            a.       Drs. Suryani, MA.
1)      Pak Munir, memang SPKI bukan SDKI namun ini hanyalah nama dari sebuah kegiatan dengan inti kegiatan yang sama yaitu menggali data dengan responden wanita yang sudah menikah. Untuk kelompok usia yang tidak ingin anak lagi dapat dilihat di buku hasil SDKI tahun 2007 yang ada di BKKBN Propinsi Kalsel.
2)      Ibu Soetimah, kegiatan ini bisa dijadikan dasar dari Action Research dengan analisa yang berdasarkan SDKI 2007 sebagai tindak lanjut dari seminar.
3)      Eka, seperti telah diungkapkan data ini memang kadaluarsa tetapi masih banyak manfaat sesuai dengan peruntukkannya sesuai dengan variable yang ada.
            b.      Dr. Ahmad Rudiansjah
1)    Ibu Soetimah, issue mendasar yang ada di DInas Kesehatan adalah seperti yang tertuang di dalam 8 fokus bidang kesehatan salah satunya adalah mengenai Ibu dan anak juga kesertaan ber-KB sebab angka pengguna KB di Kalsel sudah tinggi dan hanya perlu meningkatkan kualitasnya saja. Ini juga untuk memperkecil unmet need dan memperbesar kontrasepsi modern
2)  Diharapkan penerimaan tenaga mendis terutama bidan sekitar 70% dari kebutuhan dengan mem-formasikan tenaga PTT di daerah agar aksebilitas pelayanan kesehatan bisa meningkat. Namun seringkali atas nama kewenangan daerah maka bidan tersebut dipindahkan.
3)  Jampersal merupakan kegiatan per-paket dengan syarat dari awal hingga akhir kehamilan memeriksakan diri ke tenaga kesehatan.
            c.       Agnes Widiastuti
1)  Issue utama dari Badan Pusat Statistik sebagai lembaga penyedia data dan masih perlu pengolahan data untuk memunculkan issue-issue yang sesuai dengan kondisi di lapangan
2)  Semua stakeholder agar dapat bekerjasama dalam menanggulangi tinggi-nya TFR dengan bersandar pada data hasil SP 2010.
            d.      Drs. Ahmad Suwandi
1)  Seminar ini bertujuan untuk membuat komitmen bersama dalam pelaksanaan pembangunan Kependudukan dan KB di Propinsi Kalsel. Hal ini juga untuk memenuhi keinginan dalam meng-kaji hasl SDKI yang dipergunakan sebagai data pembanding dalam pengkajian masalah kependudukan dan KB.
2)   Hal ini juga sejalan dengan kegiatan pusat yang baru saja mengadakan kerjasama dan melantik Koalisi Kependudukan yang beranggotakan para peneliti dan perguruan tinggi.



KESIMPULAN SEMINAR :
  1. Bahwa seminar ini diarahkan sebagai action research bagi para peneliti di bidang kependudukan  dengan sumber data kajian SDKI 2007 dan sejalan dengan pembentukan koalisi kependudukan yang beranggotakan para akademisi dari perguruan tinggi diharapkan akan dibentuk Koalisai Kependudukan di propinsi Kalimantan Selatan.
  2. SP merupakan proyeksi penduduk setiap 10 tahunnya dan data SP dipergunakan untuk administrasi kependudukan walaupun masih perlu pemutakhiran data
  3. Perlu sinergititas dalam pelaksanaan kesehatan dan Keluarga Berencana terutama di tingkat lapangan 
  4.  Perlu penggalaksan sosialisasi terhadap penderita HIV/Aids dengan focus sosialisasi ada pada wanita di kalangan ekonomilemah.

Entri yang Diunggulkan

MENILIK KELEMBAGAAN (Pengamatan dari 3 bagian)

S aya sudah pernah menulis mengenai kelembagaan BKKBN dalam artikel di  https://uniek-m-sari.blogspot.com/2015/02/uu-no-23-tahun-2014-dan-kk...