SCROLL

SELAMAT DATANG DI Uniek M. Sari's BLOG

Jumat, 04 Mei 2012

Which One The Truth

My husband was moved from his old office.  In his new office, he is a secretary.  And at the beginning of his duty, he asked me to go to his office. Then,  I went to his office and met some employees there.

For the first conversation, I was talked with someone about TP PKK. She asked me to help them makes TP PKK much better.

For the next conversation, I was talked with someone about the programs that have connected with my duties at my office. The programs are BKB and BKL. What was I found in that conversation makes me feel so shame.

The field employee of Family Planning   never came to this office except there’s a special moment, like yesterday while there’s LOMBA KELURAHAN.

I’m so shame with this conversation. I imagined if all of the field employee of Family Planning do like her…. it means the program will be loose....  day by day….time by time.

And then, why they always protest about the job if they never do the job correctly.
The big question is Which one the truth….

They do the job but so less the salary or they have the salary but didn’t do the job ?

May be what was I found in my conversation a few days is the answer about that. Although,  it can’t be general description

Rabu, 02 Mei 2012

UPPKS dalam KESATUAN GERAK PKK TINGKAT PROPINSI KALSEL

Sesuai dengan visi dan misi program Kependudukan dan Keluarga Berencana yang pada akhirnya mengarah pada pengendalian jumlah penduduk melalui program Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Keluarga didalam berbagai kesempatan. Salah satu kegiatan yang kerap dilakukan adalah berintegrasi dengan Tim Penggerak PKK.Hal ini disebabkan dalam 10 program PKK memuat tentang Kesehatan dimana termasuk di dalamnya program Keluarga Berencana.

Terkait dengan hal tersebut, pada tanggal 1 Mei 2012 telah dilaksanakan kegiatan Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong dan Kesatuan Gerak PKK Tingkat Propinsi Kalimantan Selatan tahun 2012 di Kabupaten Barito Kuala. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Perwakilan BKKBN Propinsi Kalimantan Selatan terlibat aktif dimulai dari pelaksanaan lomba-lomba di Bidang KS-PK seperti Lomba BKB, BKR, BKL dan Pengelola Kelompok BKB tingkat Propinsi Kalimantan Selatan.

Acara dimulai dari peninjauan stand UPPKS se Kalimantan Selatan oleh rombongan Ketua TP PKK Propinsi Kalimantan Selatan yang didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Kalimantan Selatan, Ibu Dra. Chamnah Wahyuni, MBA.

                                                   Ketua TP PKK Propinsi Kalimantan Selatan didampingin
                                                   Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Kalimantan Selatan
Pada saat mengunjungi stand pameran produk UPPKS yang diikuti 12 Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dan dimeriahkan 6  Kelompok UPPKS dari Kecamatan di wilayah Kabupaten Barito Kuala, Ketua TP PKK beserta rombongan berkenan mencicipi produk unggulan kelompok UPPKS yang mengikuti acara Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Tingkat Propinsi Kalimantan Selatan.

                                                                    Ketua TP PKK Propinsi Kalimantan Selatan didampingin
                                                   Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Kalimantan Selatan
Selain produk berupa pengolahan bahan pangan, kelompok UPPKS yang mengikuti kegiatan ini menampilkan hasil-hasil kerajinan tangan yang tidak kalah menarik dan layak untuk dijadikan produk unggulan masing-masing Kabupaten.


Selain pameran produk UPPKS yang dipamerkan, pada puncak acara diserahkan hadiah-hadian bagi pemenang lomba dalam rangka Kesatuan Gerak PKK baik di lingkup TP PKK Propinsi Kalimantan Selatan maupun di lingkup Perwakilan BKKBN Propinsi Kalimantan Selatan.

Untuk pemenang lomba di lingkup Perwakilan BKKBN Propinsi Kalimantan Selatan yang diserahkan adalah Pemenang I Pengelola Kelompok BKB yang diterima Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, Pemenang I Lomba Kelompok BKB yang diterima Ketua Kelompok BKB Tanjung Kota Banjarmasin, Pemenang I Lomba Kelompok BKR yang diterima Kelompok BKR Rindang Kenari Kota Banjarmasin dan Pemenang I Lomba Kelompok BKL yang diterima Kelompok BKL Kenanga Kota Banjarmasin.

JENJANG KARIER BERDASAR KOMPETENSI DAN JAJAK PENDAPAT


KARIR

Purna Atmaja menyebutkan bahwa karir merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status kepegawaianseseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan jalur karir yang telah ditetapkan organisasi. Karier adalah semua pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama masa kerja seseorang. Karirmenunjukkan perkembangan para karyawan secara individual dalam suatu jenjang ataukepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerjanya dalam suatu organisasi.

 
Pengertian Tentang Karier:
1.   Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan yang lebih tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja selama masa kerjanya.
2.     Karir   sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola pengembangan yang jelas dan sistematis.
3.    Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan atau posisi yang pernah dipegang seseoranga selama masa kerjanya. Oleh karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas dan umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti mempunyai karir.

 
Dengan menilik pada pengertian tentang karier tersebut di atas maka bagi seorang pegawai karir dianggap sebagai :
1.       Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat merasa senang (prestise).
2.       Kesempatan untuk mencapai sesuatu yang berharga (prestasi).
3.       Kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru,
4.       Kesempatan untuk mengembangkan kecakapan dan kemampuan anda.
Itu sebabnya, sebuah karir perlu dibuat Perencanaan sehingga fungsi kepegawaian bukan hanya bagi indovidu melainkan bagi organisasi dimana pegawai tersebut berada.

 
KOMPETENSI dan JAJAK PENDAPAT

Dalam perkembangan selanjutnya, sistem jenjang karir telah mengalami banyak pergeseran dan pada dekade terakhir ini lebih difokuskan pada sistem jenjang karir berdasarkan kompetensi. Ini utamanya dilakukan pada instansi pemerintah yang bersifat vertikal.

David McClelland adalah orang yang mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik personal yang dapat membawa pada kinerja yang lebih tinggi. Karakteristik-karakteristik ini adalah
1.       bakat yakni talenta alami yang di bawa sejak lahir namun mudah dikembangkan oleh seseorang,
2.       kemampuan yakni aplikasi praktis dengan bersumber dari bakat seseorang dan
3.       pengetahuan yakni informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas dan pencapaian tujuan kegiatan.

Dengan melakukan uji kompetensi maka karakteristik pegawai-pegawai yang diharapkan dapat mengisi jenjang karier tertentu bisa dilakukan secara sistematis sehingga Perencanaan Jenjang Karir bisa dioptimalkan.

Namun demikian, uji kompetensi bukanlah satu-satunya dasar pertimbangan di dalam penempatan karir seorang pegawai. Hal ini dikarenakan, pada jenjang tertentu tidak hanya bisa dipenuhi dari kompetensi seseorang berdasar hasil uji kompetensi melainkan juga berdasar hasil uji aplikasi yang terlihat dalam perilaku pegawai itu sendiri. Oleh karenanya, jajak pendapat merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dalam Perencanaan Sistem Jenjang Karier yang diemban oleh sebuah organisasi.

POLA AKAR RUMPUT

Jajak pendapat, dilakukan dalam rangka mengumpulkan data valid mengenai seorang pegawai yang direncanakan akan duduk dalam suatu jabatan tertentu. Jajak pendapat haruslah terhindar dari unsur subyektifitas sehingga diperlukan metoda tersendiri untuk mendapatkan data yang valid dan obyektif mengenai pegawai yang dibutuhkan data perorangannya. Oleh karena itu, hal penting yang mempengaruhi obyektifitas jajak pendapat adalah :

1.       Responden dalam jajak pendapat
Responden merupakan faktor berpengaruh yang sangat besar. Ketika sebuah jajak pendapat dilakukan terhadap responden yang memiliki kepentingan maka data yang diberikan sudah bisa dipastikan akan bersifat bias. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kepentingan yang di usung oleh para responden dalam memberikan data dan informasi. Sehingga, ketika pegawai yang direncanakan akan duduk dalam satu jabatan dinilai tidak sejalan dengan kepentingan segolongan orang dengan sendirinyai tidak akan diberi nilai positif oleh para responden.
Kepentingan yang dominan akan berpengaruh dalam memberikan pendapat. Untuk mendapatkan data yang obyektif dilakukan dengan melokalisir responden jajak pendapat yakni hanya terhadap pegawai yang tidak memiliki kepentingan terutama kepentingan untuk duduk di jabatan yang sama

2.       Materi yang pokok dalam jajak pendapat
Yang dimaksud dengan materi jajak pendapat adalah data-data yang diharapkan mengarah pada kondisi pegawai yang diharapkan seperti pola interaksi, pola komunikasi, pola solving problem dan pola kinerja dalam pencapaian tujuan.
Dengan ketegasan materi yang ditanyakan maka data yang diperoleh tidak akan bias guna menghindari pendapat subyektif yang kerapkali tidak mengarah pada pencapaian tujuan organisasi.

3.       Nilai akhir yang diharapkan
Nilai akhir yang diharapkan menjadi acuan dalam melakukan jajak pendapat. Ketika nilai akhir yang diharapkan sudah bias terlebih dahulu maka walau responden maupun materi sudah tepat tetap akan menghasilkan data yang bias. Oleh karena itu, bila nilai akhir mengarah pada aplikasi kompetensi pegawai dalam kinerja-nya tidak perlu dicampur aduk dengan hal-hal yang bersifat pribadi sepanjang tidak mempengaruhi pencapaian tujuan.

 
Hal terpenting dari keseluruhan jajak pendapat itu adalah sumber data dari “akar rumput” sehingga pengkajian lebih obyektif dan hasil lebih akurat. Sebab bila mengamati hanya pada bagian batang atau daunnya saja, tidak akan mengakomodir data valid dalam menyiapkan Perencanaan Sistem Jenjang Karir dalam organisiasi.
Ir. Hamry Gusman Zakaria,MM. yang pernah memberikan motivasi di lingkungan Perwakilan BKKBN Propinsi Kalsel menyatakan : "bila pimpinan ingin mengangkat seseorang dalam jabatannya maka tanyalah para staf-nya apakah orang itu problem solver ataukah problem maker"......staf adalah orang yang tidak memiliki kepentingan politis untuk duduk di sebuah jabatan namun berpengaruh besar terhadap siapa yang akan duduk dalam sebuah jabatan.

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah dialog menarik tentang diriku sendiri. Don't have to worry because I know my own so know what I want and I know how to count the time. Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

SEMINAR SEHARI DI LINGKUNGAN PERWAKILAN BKKBN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN

Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional melalui Sub Bidang Ketahanan Keluarga Remaja menyelenggarakan kegiatan Center of Excellent Mahasiswa IAIN Antasari yang baru membentuk  Pusat Informasi Konseling Mahasiswa Dakwah (PIK-MADA) pada hari Sabtu, 24 Maret 2012. Kegiatan di hadiri Dekan Fakultas Dakwah IAIN Antasari, Prof. Khairuddin yang memberikan sambutan dengan menguraikan tentang fakta seorang Rasulullah Saw. 

”Fakta pertama, Nabi Muhammad Saw. adalah seorang pebisnis sukses, fakta kedua, Nabi Muhammad Saw. adalah manusia yang kaya, fakta ketiga, Nabi Muhammad Saw. menganjurkan kita untuk kaya, dan fakta keempat, Nabi Muhammad Saw. telah menerapkan prinsip bisnis modern dalam membangun kerajaan bisnisnya” ujarnya menambahkan. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa harta kekayaan apabila beredar di kalangan umat Islam yang amanah, maka setidaknya itu menjadi jaminan bagi kelangsungan hidup umat Islam, maka menurutnya tidaklah salah kalau ada pendapat yang menganjurkan kepada umat Islam agar menjadi pengusaha.

Kegiatan CoE tersebut di isi dengan seminar dan motivasi enterpreneurship disampaikan penulis buku 7 Mukjizat Finansial langsung yaitu Ir. Hamry Gusman Zakaria, MM. Dalam uraiannya, sang motivator memberikan data faktual tentang realita orang kaya yang didominasi oleh pebisnis. ”Hasil survey membuktikan bahwa orang-orang kaya di dunia berasal dari pebisnis 74%, dari profesional 10%, dari karyawan (level Top Management) 10% dan dari lain-lainnya 6%” paparnya. Ia juga menyebutkan bahwa di usia 65 tahun, sekitar 54% orang bangkrut atau tergantung dari orang lain/pemerintah, 36% meninggal sebelum usia 65 tahun, 5% masih/harus bekerja, 4% hidup berkecukupan tanpa bekerja (financial independent) dan hanya 1% yang kaya raya.

”Kita harus punya mindset yang berbeda dengan orang biasa. Orang biasa pola pikirnya adalah bekerja untuk mendapatkan uang dan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Orang sukses pola pikirnya adalah bekerja untuk menghasilkan aset dan menjadi uang agar mudah berinfak/sadaqah, memenuhi kebutuhan hidup dan untuk menambah aset lainnya” ujarnya.

Terkait dengan kehadiran penulis buku dan motivator 7 Mukjizat Finansial, seminar kembali di laksanakan pada tanggal 26 Maret 2012 yang dihadiri lebih dari 150 orang Petugas Lapangan KB se Kalimantan Selatan. Tidak berbeda jauh dengan uraian di Auditorium IAIN Antasari, pada seminar yang dilaksanakan di Bidang Latbang Perwakilan BKKBN Propinsi Kalimantan Selatan ini, Ir. Hamry Gusman Zakaria, MM. selain menyampaikan hasil survey tentang orang-orang sukses juga mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan karir seseorang. Kelima faktor tersebut antara lain :
  1. Melakukan 9 amalan yang mendatangkan rezeqi seperti memperbanyak berzikir, memperbanya perbuatan amal kebaikan, menyambung silaturahmi, menghormati orang lain, jujur dan amanah, meningkatkan ibadah kepada Allah Subhannahu Wa Ta'ala, memperbanyak shidaqoh, khusnudzonbillah dan menertibkan shalat sunnat dan tiap malam akhir.
  2. Membantu musuh dengan kebaikan
  3. Membantu atau berbuat baik terhadap bawahan
  4. Melakukan rutinitas positif
  5. Bekerja lebih keras.

Entri yang Diunggulkan

MENILIK KELEMBAGAAN (Pengamatan dari 3 bagian)

S aya sudah pernah menulis mengenai kelembagaan BKKBN dalam artikel di  https://uniek-m-sari.blogspot.com/2015/02/uu-no-23-tahun-2014-dan-kk...