SCROLL

SELAMAT DATANG DI Uniek M. Sari's BLOG

Rabu, 02 Mei 2012

JENJANG KARIER BERDASAR KOMPETENSI DAN JAJAK PENDAPAT


KARIR

Purna Atmaja menyebutkan bahwa karir merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status kepegawaianseseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan jalur karir yang telah ditetapkan organisasi. Karier adalah semua pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama masa kerja seseorang. Karirmenunjukkan perkembangan para karyawan secara individual dalam suatu jenjang ataukepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerjanya dalam suatu organisasi.

 
Pengertian Tentang Karier:
1.   Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan yang lebih tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja selama masa kerjanya.
2.     Karir   sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola pengembangan yang jelas dan sistematis.
3.    Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan atau posisi yang pernah dipegang seseoranga selama masa kerjanya. Oleh karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas dan umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti mempunyai karir.

 
Dengan menilik pada pengertian tentang karier tersebut di atas maka bagi seorang pegawai karir dianggap sebagai :
1.       Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat merasa senang (prestise).
2.       Kesempatan untuk mencapai sesuatu yang berharga (prestasi).
3.       Kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru,
4.       Kesempatan untuk mengembangkan kecakapan dan kemampuan anda.
Itu sebabnya, sebuah karir perlu dibuat Perencanaan sehingga fungsi kepegawaian bukan hanya bagi indovidu melainkan bagi organisasi dimana pegawai tersebut berada.

 
KOMPETENSI dan JAJAK PENDAPAT

Dalam perkembangan selanjutnya, sistem jenjang karir telah mengalami banyak pergeseran dan pada dekade terakhir ini lebih difokuskan pada sistem jenjang karir berdasarkan kompetensi. Ini utamanya dilakukan pada instansi pemerintah yang bersifat vertikal.

David McClelland adalah orang yang mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik personal yang dapat membawa pada kinerja yang lebih tinggi. Karakteristik-karakteristik ini adalah
1.       bakat yakni talenta alami yang di bawa sejak lahir namun mudah dikembangkan oleh seseorang,
2.       kemampuan yakni aplikasi praktis dengan bersumber dari bakat seseorang dan
3.       pengetahuan yakni informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas dan pencapaian tujuan kegiatan.

Dengan melakukan uji kompetensi maka karakteristik pegawai-pegawai yang diharapkan dapat mengisi jenjang karier tertentu bisa dilakukan secara sistematis sehingga Perencanaan Jenjang Karir bisa dioptimalkan.

Namun demikian, uji kompetensi bukanlah satu-satunya dasar pertimbangan di dalam penempatan karir seorang pegawai. Hal ini dikarenakan, pada jenjang tertentu tidak hanya bisa dipenuhi dari kompetensi seseorang berdasar hasil uji kompetensi melainkan juga berdasar hasil uji aplikasi yang terlihat dalam perilaku pegawai itu sendiri. Oleh karenanya, jajak pendapat merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dalam Perencanaan Sistem Jenjang Karier yang diemban oleh sebuah organisasi.

POLA AKAR RUMPUT

Jajak pendapat, dilakukan dalam rangka mengumpulkan data valid mengenai seorang pegawai yang direncanakan akan duduk dalam suatu jabatan tertentu. Jajak pendapat haruslah terhindar dari unsur subyektifitas sehingga diperlukan metoda tersendiri untuk mendapatkan data yang valid dan obyektif mengenai pegawai yang dibutuhkan data perorangannya. Oleh karena itu, hal penting yang mempengaruhi obyektifitas jajak pendapat adalah :

1.       Responden dalam jajak pendapat
Responden merupakan faktor berpengaruh yang sangat besar. Ketika sebuah jajak pendapat dilakukan terhadap responden yang memiliki kepentingan maka data yang diberikan sudah bisa dipastikan akan bersifat bias. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kepentingan yang di usung oleh para responden dalam memberikan data dan informasi. Sehingga, ketika pegawai yang direncanakan akan duduk dalam satu jabatan dinilai tidak sejalan dengan kepentingan segolongan orang dengan sendirinyai tidak akan diberi nilai positif oleh para responden.
Kepentingan yang dominan akan berpengaruh dalam memberikan pendapat. Untuk mendapatkan data yang obyektif dilakukan dengan melokalisir responden jajak pendapat yakni hanya terhadap pegawai yang tidak memiliki kepentingan terutama kepentingan untuk duduk di jabatan yang sama

2.       Materi yang pokok dalam jajak pendapat
Yang dimaksud dengan materi jajak pendapat adalah data-data yang diharapkan mengarah pada kondisi pegawai yang diharapkan seperti pola interaksi, pola komunikasi, pola solving problem dan pola kinerja dalam pencapaian tujuan.
Dengan ketegasan materi yang ditanyakan maka data yang diperoleh tidak akan bias guna menghindari pendapat subyektif yang kerapkali tidak mengarah pada pencapaian tujuan organisasi.

3.       Nilai akhir yang diharapkan
Nilai akhir yang diharapkan menjadi acuan dalam melakukan jajak pendapat. Ketika nilai akhir yang diharapkan sudah bias terlebih dahulu maka walau responden maupun materi sudah tepat tetap akan menghasilkan data yang bias. Oleh karena itu, bila nilai akhir mengarah pada aplikasi kompetensi pegawai dalam kinerja-nya tidak perlu dicampur aduk dengan hal-hal yang bersifat pribadi sepanjang tidak mempengaruhi pencapaian tujuan.

 
Hal terpenting dari keseluruhan jajak pendapat itu adalah sumber data dari “akar rumput” sehingga pengkajian lebih obyektif dan hasil lebih akurat. Sebab bila mengamati hanya pada bagian batang atau daunnya saja, tidak akan mengakomodir data valid dalam menyiapkan Perencanaan Sistem Jenjang Karir dalam organisiasi.
Ir. Hamry Gusman Zakaria,MM. yang pernah memberikan motivasi di lingkungan Perwakilan BKKBN Propinsi Kalsel menyatakan : "bila pimpinan ingin mengangkat seseorang dalam jabatannya maka tanyalah para staf-nya apakah orang itu problem solver ataukah problem maker"......staf adalah orang yang tidak memiliki kepentingan politis untuk duduk di sebuah jabatan namun berpengaruh besar terhadap siapa yang akan duduk dalam sebuah jabatan.

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah dialog menarik tentang diriku sendiri. Don't have to worry because I know my own so know what I want and I know how to count the time. Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Email

Entri yang Diunggulkan

MENILIK KELEMBAGAAN (Pengamatan dari 3 bagian)

S aya sudah pernah menulis mengenai kelembagaan BKKBN dalam artikel di  https://uniek-m-sari.blogspot.com/2015/02/uu-no-23-tahun-2014-dan-kk...