Hari Keluarga tingkat Nasional XXVI Tahun 2019 di Kalimantan Selatan sudah berakhir pada tanggal 6 Juli 2019. Proposal berikut disampaikan ke pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan setelah mendapat kepastian bahwa Kalimantan Selatan disetujui untuk menjadi lokasi Puncak Acara Harganas XXVI Tahun 2019.
MENGGAPAI MURI
MELALUI HARGANAS 2019
A.
Latar
Belakang
1. Dasar
Hari
Keluarga Nasional merupakan monetum peringatan yang dilaksanakan oleh BKKBN
setiap tahun. Setiap tahun, pelaksanaan Hari Keluarga Nasional ditempatkan di
provinsi sesuai dengan penetapan oleh BKKBN. Tahun 2019, telah disepakati
pelaksanaan Hari Keluarga Nasional dipusatkan di Provinsi Kalimantan Selatan.
Hal
ini tentunya merupakan peluang bagi Kalimantan Selatan untuk memperkenalkan ke
seluruh Indonesia hal-hal seperti
- Destinasi wisata seperti Kiram, Gunung Mawar, Danau Seran, Bukit Keladan, Rumah Jomblo, Amanah Borneo Park, Tahura, Pasar Terapung dan lain sebagainya
- Masakan dan makanan khas Kalimantan Selatan
- Seni dan Budaya Kalimantan Selatan.
2. Perkiraan Peserta
Kegiatan
Harganas ini diikuti oleh 34 Provinsi yang dimotori oleh Perwakilan BKKBN di 34
Provinsi se Indonesia. Dengan 34 Provinsi dan 508 Kabupaten/Kota maka dapat
diperkirakan jumlah peserta yang akan menghadiri Harganas adalah sebagai
berikut :
a. Tingkat Provinsi sebanyak 33
provinsi sebanyak 1.221 orang diperkirakan terdiri dari
- Gubernur dan Isteri 66 orang
- Wakil Gubernur dan isteri 66 orang
- Sekda dan asisten 99 orang
- BKKBN Provinsi @10 orang 330 orang
- TP PKK Provinsi @ 10 orang 330 orang
- Ajudan Gubernur @ 5 orang 165 orang
- SKPD Pemprov @5 SKPD 165 orang
b. Tingkat Kabupaten/Kota sebanyak 495
kab/kota 14.850 orang diperkirakan terdiri dari
- Bupati/Walikota dan Isteri 990 orang
- Wakil Bup/Walikota dan isteri 990 orang
- Sekda dan asisten 1.485 orang
- OPD KB Kab/Kota @10 orang 4.950 orang
- TP PKK Kab/Kota @ 5 orang 2.475 orang
- Ajudan Bupati/Walikota @ 3 orang 1.485 orang
- SKPD Kab/Kota @5 SKPD 2.475 orang
c. Tuan Rumah dan Pemerintah Pusat
sebanyak 1.000 orang
Total peserta yang diperkirakan
berada di tempat penyelenggaraan Harganas sebanyak 16.071 orang. Jumlah
tersebut sangat spektakuler sehingga memungkinkan dilaksanakannya kegiatan yang
menghasilkan penghargaan dari MUsium Record Indonesia (MURI).
B. Bentuk
Kegiatan
Dalam
event Hari Keluarga, seringkali dimanfaatkan oleh beberapa provinsi untuk
memecahkan rekor MURI. Beberapa contoh MURI yang digelar dalam kegiatan
Harganas seperti Senam Geermas dalam Harganas di Lampung, Pemakaian Batik NTT,
Makan Bubur Manado dan sebagainya.
Untuk Provinsi Kalimantan Selatan,
dapat meraih lebih dari 3 rekor MURI dalam pelaksanaan Hari Keluarga Tahun 2019
apabila kegiatan dikemas dengan baik dan melibatkan peran Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, Sektor Swasta dan masyarakat melalui Industri Kecil.
Bentuk kegiatan tersebut yakni :
1. Pemecahan rekor MURI di Kalimantan
Selatan adalah sebagai berikut :
a. Pemakaian
KAOS SASIRANGAN terbanyak (15.000 atau lebih)
Kegiatan
ini merupakan bentuk kerjasama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
dengan Perhimpunan Perhotelan dan Industri Rumah Tangga.
Proses
pemecahan rekor sebagai berikut :
1) Tamu yang menginap di seluruh hotel
di Banjarmasin, Banjar dan Banjarbaru baik yang berbintang maupun Melati, per
orang diberi free 1 lembar kaos sasirangan ukuran all size.
2) Kaos sasirangan berlogo Harganas,
berlogo Pemprov Kalsel, berlogo Hotel dan ikon Harganas dengan warna
disesuaikan warna utama masing-masing hotel (tidak berlogo BKKBN karena sudah
ada logo harganas dan ini murni dari Pemprov Kalsel)
3) Kaos
wajib dipakai pada kegiatan senam massal dan peserta dilarang memakai kaos lain
pada saat senam massal.
Dengan kegiatan ini maka rekor
pemakaian kaos sasirangan terbanyak bisa dipecahkan.
b. Pembuatan
Tas Purun terbanyak (10.000 atau lebih)
Kegiatan
ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten penghasil tas purun atau bakul.
Proses
pemecahan rekor sebagai berikut :
1) Pemerintah Daerah Kabupaten
(misalkan Barito Kuala) menyiapkan bahan bakul
2) Mengumpulkan pengrajin bakul dan
sepakat pembiaya pembuatan bakul
3) Bakul yang dibuat dalam ukuran kecil
muat untuk beban 500 gram (1/2 kg)
4) Ditetapkan lamanya pembuatan untuk
10.000 bakul misalkan empat hari atau seminggu.
c. Pembuatan
Kue Apam terbanyak (20.000 atau lebih) prosesnya hampir sama dengan rekor bakul
hanya saja Pemerintah Daerah Kabupaten yang bisa diajak kerjasama adalah
Kabupaten penghasil Kue Apam misalkan Kabupaten Hulu Sungai Utara
d. Pembuatan
Kipas Rotan terbanyak (10.000 atau lebih) prosesnya hampir sama dengan rekor
bakul dan Kue Apam hanya saja Pemerintah Daerah Kabupaten yang bisa diajak
kerjasama adalah Kabupaten penghasil Kipas Rotan misalkan Kabupaten Tapin
e.
Pembuatan
Amplang terbanyak (10.000 atau lebih) prosesnya hampir sama dengan rekor bakul,
Kue Apam dan kipas hanya saja Pemerintah Daerah Kabupaten yang bisa diajak
kerjasama adalah Kabupaten penghasil Amplang misalkan Kabupaten Kotabaru
2. Pengenalan Budaya
Dalam
senam massal, agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mempromosikan Senam
Japin yang sudah dikembangkan Guru Senam dan Guru Olahraga dibeberapa sekolah
dan sanggar senam.
Dengan
demikian, senam budaya lokal yang gerakan-gerakan mengadopsi tarian Japin Tirik
Lalan bisa diperkenalkan ke seluruh Indonesia melalui senam massal ini.
Ini pun bisa dicatatkan pada Rekor
MURI karena jumlah peserta yang senam Japin di atas 10.000 orang.
C. Manfaat
Dengan
melaksanakan kegiatan sebagaimana uraian di atas maka Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan telah melaksanaan bagian dari Good Governance yaitu melibat
sektor swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan skala nasional. Sektor
swasta diwakili oleh pihak perhotelan sebagai penyedia bonus berupa kaos
sasirangan sedangkan sektor masyarakat diwakili industri kecil atau home
industry yang memproduksi kaos sasairangan yang menjadi mitra hotel-hotel yang
ada di Banjarmasin, Banjarbaru dan Banjar. Selain itu, permasalahan penyediaan
Goody Bag pun dilakukan dengan melaksanakan koordinasi ke Pemerintah
Kabupaten/Kota yang kemudian akan memanfaatkan industry rumah tangga/industry
kecil di masyarakat untuk penyediaannya.
Bukan hanya itu, juga dapat dilakukan pelibatan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam mendukung pelaksanaan Harganas di
Kalimantan Selatan melalui penyediaan Goody bag berupa bakul dan isinya.
Apabila dihitung secara materiil, dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Bakul @ Rp. 5.000,- x 10.000 buah (Batola) =
Rp. 50.000.000,-
b. Kue Apam @ Rp. 5.000,- x 10.000 buah (HSU) = Rp. 50.000.000,-
c. Kipas rotan @ Rp. 5.000,- x 10.000 buah (Tapin) = Rp.
50.000.000,-
d. Amplang @ Rp. 5.000,- x 10.000 buah (Tanah Bumbu)= Rp. 50.000.000,-
D. Hal-hal
yang dipandang perlu
Untuk
optimalnya persiapan perlu adanya kepastian tentang pelaksanaan kegiatan
meliputi :
1. Waktu
penyelenggaraan.
Apabila waktu penyelenggaraan Harganas dilaksanakan pada bulan Juni 2019 maka persiapan paling minimal dilakukan sejak bulan Maret 2019 dikarenakan pada bulan Mei-Juni adalah bulan Ramadhan yang sebagian besar masyarakat mengurangi frekwensi kegiatan dan terfokus pada pelaksanaan ibadah puasa.
Apabila waktu penyelenggaraan Harganas dilaksanakan pada bulan Juni 2019 maka persiapan paling minimal dilakukan sejak bulan Maret 2019 dikarenakan pada bulan Mei-Juni adalah bulan Ramadhan yang sebagian besar masyarakat mengurangi frekwensi kegiatan dan terfokus pada pelaksanaan ibadah puasa.
2. Logo
dan Ikon Harganas
Dalam penyediaan kos sasirangan
diperlukan pula logo dan ikon Harganas yang sudah ditetapkan dalam Peraturan
Kepala BKKBN. Dengan adanya ketetapan logo dan ikon maka ajang promosi sudah
bisa dilakukan seperti pencetakan spanduk, baliho dan umbul-umbul. Terlebih
utama untuk pencetakan di kaos sasirangan yang akan dipakai untuk senam bersama
dalam memecahkan Rekor MURI.
E. Penutup
Demikian
pemikiran dan usulan saya selaku warga Banjarmasin kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka
persiapan Hari Keluarga Tingkat Nasional yang diselenggarakan di Kalimantan
Selatan pada tahun 2019.
Semoga
bermanfaat.
Banjarmasin, Januari 2019
Warga Banjarmasin
Banjarmasin, Januari 2019
Warga Banjarmasin
Meskipun tidak seluruh isi proposal ini direalisasikan dalam kegiatan
Harganas XXVI Tahun 2019, setidaknya ada bagian dari proposal ini yang
di akomodir oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Meskipun pelaksanaan di lapangan akhirnya tidak sepenuhnya sama dengan maksud dalam proposal, sebagai warga Banjarmasin, sudah sepatutnya saya berterima kasih karena masukkan saya diperhatikan.
Salam !!!